Kamis, 02 Januari 2014

Ceria Bersama Mereka


jumat 20 desember 2013, pagi itu saya terbangun dengan melihat jam yang terdapat di meja kamarku, oh my God 06.59 sentak saja saya terbangun dan pagi itu saya terbangun dengan memikirkan 2 hal yaitu almost late and have been late. telat karena pagi itu seharusnya saya bangun yah setidaknya paling lambat tuh jam 06.00 karena ada kegiatan olahraga pagi di kantorku dan hampir telat karena saya tidak punya banyak waktu lagi untuk ngabsen di kantor untuk menghindari telat second time, sedikit flash back selasa kemaren saya telat karena lambat bangun juga udah telat.
 
langsung saja meskipun jiwa saya masih sangat ngantuk namun raga saya tetap harus merasakan dinginnya air di pagi hari, meskipun tak sedingin air di tahuna tempat saya kerja dulu. selesai berpakaian langsung saja dengan honda spacy saya melaju tanpa galau mengejar waktu untuk sampai di kantor sebelum waktu mengambil sebagian gajiku. lantas saja sesuai perkiraan saya sampai di kantor ternyata benar teman-teman kantor udah pada maen volley dan futsal kalaupun saya tetep kekeuh datang terlambat tetap aja gak ada gunanya karena mikirnya dua kali bolak balik kantor rumah. 

entah karena terengah-engah langsung saja saya masuk diruangan kerja saya dan mendapati tempat duduk yang nyaman untuk melepas lelah itung-itung sudah berolahraga meskipun cuman lari dikit doank antara tempat parkir dan tempat ngabsen :D. saat terduduk diam di tempat duduk kerja saya ada hal yang membuat saya sadar kalo hanphone saya ternyata ketinggalan di rumah. akh sebenarnya males juga bolak balik rumah makanya gak ikut berolahraga, tapi sebenarnya hari ini juga saya ada kegiatan sosial mengunjungi rumah panti asuhan bersama teman-teman kantor dalam rangka kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut natal dan tahun baru, sebenarnya ini kegiatan yang baru pertama kali dilakukan dan baru pertama kali juga saya ikuti, teringat niat bersama teman saya untuk menyumbangkan pakaian bekas yang layak pakai untuk dibawa nantinya membuat saya tetap harus balik rumah.

sebelum beranjak keluar spontan saja dua teman saya lewat di depan ruangan saya dan ngajakin sarapan tinutuan, kebetulan juga saya di rumah belum sarapan gara-gara berpacu dengan waktu, spontan juga saya ngikutin mereka sarapan dan sekalian juga bisa pulang rumah untuk mengambil yang tertinggal, singkat cerita saya langsung memilih dan membungkus pakaian saya yang layak pakai untuk di sumbangkan dan mengambil handpun yang ketinggalan

nyampe di kantor dengan situasi sedikit tergesa-gesa tiba-tiba saja teman saya mengerjain saya, sebelum turun dari motor terdengar nada dering dari hape saya dari nomor yang sebenarnya akan teregistrasi namun entah kenapa belum teregistrasi. sambil menenteng tas yang berisi pakaian yang akan disumbagkan saya menerima telepun yang mengatakan kalo penelpunnya adalah salah satu pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan  di palu dan mengatakan dirinya akan menawarkan kartu kredit. dengan sedikit percaya dan benar-benar tidak mengenal dan tahu kalo teman saya yang menelpon spontan saja saya percaya, namun karena temen saya gak mampu nahan ketawa lagi akhirnya dia lansgung ketawa dan baru sadar ternyata saya dikerjain, akhh kesel juga.

tanpa membuang banyak waktu karena harus pergi ke tentena yang direncanakan pukul sembilan pagi saya mengkoordinir teman-teman yang akan ikut mengunjungi anak-anak di panti asuhan, yah kegitan sosial hari itu dilaksanakan di panti asuhan yahya kelurahan tendeadongi tentena, tentu saja perjalananan kesana membutuhkan waktu yang cukup lama hal ini karena panti asuhan kristen yang terpercaya tidak ada di sekitar poso, tapi hanya ada di tentena dan ditemukanlah panti asuhan yahya mempunyai akte pendirian, berbadan hukum dan berNPWP lagi. 

sekitar jam 10 pagi 1 jam lebih lambat dari waktu yang diperkirakan rombongan yang terdiri dari 2 mobil beranjak ke tentena dan sampai disana almost pukul 12.00 siang, hmm time record yang sangat lama juga, padahal jarak antara poso tentena sekitar 56 km, biasanya kalo saya naek motor kurang lebih 1 jam perjalanan lamanya. 

sampai disana ternyata kami sudah disambut anak-anak panti dan ibu ketua panti dengan tempat duduk yang sudah diatur sedemikian rupa . ternyata sambutan mereka cukup luar biasa walaupun di ruangan yang menurutku cukup sederhana, memang diluar perkiraan saya tapi itulah yang terjadi. dengan menempati salah satu tempat duduk yang telah disiapkan sambil melepas lelah karena perjalana yang cukup lama saya melihat anak-anak panti dengan muka mereka yang tampak bersahaja, biasa biasa saja dan sedikit prihatin duduk dengan memandangi kedatangan kami seolah-olah mereka punya harapan kalau kedatangan kami dapat membantu mereka setidaknya memberikan harapan buat mereka dalam mencukupi kebutuhan hidup, dan pendidikan mereka, miris rasanya melihat mereka yang boleh dikata sedikit tidak beruntung namun dari wajah-wajah merepan dan kepolosan mereka saya belajar beberapa hal untuk peduli dan berjuang ditengah keterbatasan yang ada. entah kekuatan dari mana, mereka bisa melalui kehidupan mereka yang sederhana

dengan sedikit rasa empati acarapun dimulai dengan panduan dari teman saya, kegiatan dilakukan dengan menyerahkan sumbangan dari seluruh pegawai KPP Pratama poso berupa sembako, pakaian layak pakai dan uang tunai, acara ini tidak resmi sehingga penyerahan pun adalah bentuk simbolisasi penyerahan bantuan dari kantor kami. selanjutnya kami diajak berkeliling melihat kondisi panti asuhan tempat anak-anak itu tinggal. bangunan panti terdiri dari dua banguan yang satu sudh tampak lama dengan dinding papan dan lantai semen sedangkan yang satu tampak baru namun karena sederhana jadi terlihat bangunan yang sederhana tanpa pemeliharaan dan cukup mengagetkan juga, mereka tidur di beberapa ruangan yang diatur sedemikian rumah layaknya barak bahkan terlihat gudang yang sebenarnya tidak layak dijadikan ruang tidur banyak coretan yang terdapat beberapa tempat tidur bertingkat yang benar-benar sederhana, tanpa lampu, tanpa lemari, tanpa meja, tanpa perabot lainnya dan mungkin benar-benar hanya digunakan untuk tidur. namun jikalau diteliti lebih lagi tempat tidur mereka sudah cukup usang, seprei dan selimut yang usang dan terlihat benar-benar sederhana hanya ada bantal kepala tipis namun bisa dibayangkan mereka hidup dengan keadann seperti itu dibandingkan dengan kehidupan saya sekarang ataupun seumuran dengan mereka.

dengan melihat potret kehidupan anak-nak panti lagi-lagi membuat saya belajar untuk tetap bersyukur dengan apa yang saya punya sekarang dengan tidak melupakan kewajiban saya untuk peduli terhadap sesama, mereka adalah orang-orang terlantar itu yang membuat terkadang hati saya terharu, namun mereka kuat mungkin karena lagu yang mereka tampilkan untuk kami.

saya benar-benar tersentuh, namun terkadang saya berpikir kalo saya tidak bisa berbuat banyak dalam mengambil pelayanan untuk mereka, namun saya hanya bisa berdoa biarlah, ditengah keterbatasan dan keadaan mereka Tuhan Yesus selalu mencukupkan kebutuhan mereka dan mewujudkan cita-cita, mimpi dan harapan mereka dan semoga Tuhan mendengarkan doa saya. ini pengalaman pertama yang bisa saya share.