jumat 20 desember 2013, pagi itu
saya terbangun dengan melihat jam yang terdapat di meja kamarku, oh my God
06.59 sentak saja saya terbangun dan pagi itu saya terbangun dengan memikirkan
2 hal yaitu almost late and have been late. telat karena pagi itu seharusnya
saya bangun yah setidaknya paling lambat tuh jam 06.00 karena ada kegiatan
olahraga pagi di kantorku dan hampir telat karena saya tidak punya banyak waktu
lagi untuk ngabsen di kantor untuk menghindari telat second time, sedikit flash
back selasa kemaren saya telat karena lambat bangun juga udah telat.
langsung saja meskipun jiwa saya
masih sangat ngantuk namun raga saya tetap harus merasakan dinginnya air di
pagi hari, meskipun tak sedingin air di tahuna tempat saya kerja dulu. selesai
berpakaian langsung saja dengan honda spacy saya melaju tanpa galau mengejar
waktu untuk sampai di kantor sebelum waktu mengambil sebagian gajiku. lantas
saja sesuai perkiraan saya sampai di kantor ternyata benar teman-teman kantor
udah pada maen volley dan futsal kalaupun saya tetep kekeuh datang terlambat
tetap aja gak ada gunanya karena mikirnya dua kali bolak balik kantor rumah.
entah karena terengah-engah
langsung saja saya masuk diruangan kerja saya dan mendapati tempat duduk yang
nyaman untuk melepas lelah itung-itung sudah berolahraga meskipun cuman lari
dikit doank antara tempat parkir dan tempat ngabsen :D. saat terduduk diam di
tempat duduk kerja saya ada hal yang membuat saya sadar kalo hanphone saya
ternyata ketinggalan di rumah. akh sebenarnya males juga bolak balik rumah
makanya gak ikut berolahraga, tapi sebenarnya hari ini juga saya ada kegiatan
sosial mengunjungi rumah panti asuhan bersama teman-teman kantor dalam rangka
kegiatan bakti sosial dalam rangka menyambut natal dan tahun baru, sebenarnya
ini kegiatan yang baru pertama kali dilakukan dan baru pertama kali juga saya
ikuti, teringat niat bersama teman saya untuk menyumbangkan pakaian bekas yang
layak pakai untuk dibawa nantinya membuat saya tetap harus balik rumah.
sebelum beranjak keluar spontan
saja dua teman saya lewat di depan ruangan saya dan ngajakin sarapan tinutuan,
kebetulan juga saya di rumah belum sarapan gara-gara berpacu dengan waktu,
spontan juga saya ngikutin mereka sarapan dan sekalian juga bisa pulang rumah
untuk mengambil yang tertinggal, singkat cerita saya langsung memilih dan
membungkus pakaian saya yang layak pakai untuk di sumbangkan dan mengambil
handpun yang ketinggalan
nyampe di kantor dengan situasi sedikit
tergesa-gesa tiba-tiba saja teman saya mengerjain saya, sebelum turun dari
motor terdengar nada dering dari hape saya dari nomor yang sebenarnya akan
teregistrasi namun entah kenapa belum teregistrasi. sambil menenteng tas yang
berisi pakaian yang akan disumbagkan saya menerima telepun yang mengatakan kalo
penelpunnya adalah salah satu pegawai yang bekerja di sebuah perusahaan di palu dan mengatakan dirinya akan
menawarkan kartu kredit. dengan sedikit percaya dan benar-benar tidak mengenal
dan tahu kalo teman saya yang menelpon spontan saja saya percaya, namun karena
temen saya gak mampu nahan ketawa lagi akhirnya dia lansgung ketawa dan baru
sadar ternyata saya dikerjain, akhh kesel juga.
tanpa membuang banyak waktu
karena harus pergi ke tentena yang direncanakan pukul sembilan pagi saya
mengkoordinir teman-teman yang akan ikut mengunjungi anak-anak di panti asuhan,
yah kegitan sosial hari itu dilaksanakan di panti asuhan yahya kelurahan
tendeadongi tentena, tentu saja perjalananan kesana membutuhkan waktu yang
cukup lama hal ini karena panti asuhan kristen yang terpercaya tidak ada di
sekitar poso, tapi hanya ada di tentena dan ditemukanlah panti asuhan yahya
mempunyai akte pendirian, berbadan hukum dan berNPWP lagi.
sekitar jam 10 pagi 1 jam lebih lambat
dari waktu yang diperkirakan rombongan yang terdiri dari 2 mobil beranjak ke
tentena dan sampai disana almost pukul 12.00 siang, hmm time record yang sangat
lama juga, padahal jarak antara poso tentena sekitar 56 km, biasanya kalo saya
naek motor kurang lebih 1 jam perjalanan lamanya.
sampai disana ternyata kami sudah
disambut anak-anak panti dan ibu ketua panti dengan tempat duduk yang sudah
diatur sedemikian rupa . ternyata sambutan mereka cukup luar biasa walaupun di
ruangan yang menurutku cukup sederhana, memang diluar perkiraan saya tapi
itulah yang terjadi. dengan menempati salah satu tempat duduk yang telah
disiapkan sambil melepas lelah karena perjalana yang cukup lama saya melihat
anak-anak panti dengan muka mereka yang tampak bersahaja, biasa biasa saja dan
sedikit prihatin duduk dengan memandangi kedatangan kami seolah-olah mereka
punya harapan kalau kedatangan kami dapat membantu mereka setidaknya memberikan
harapan buat mereka dalam mencukupi kebutuhan hidup, dan pendidikan mereka,
miris rasanya melihat mereka yang boleh dikata sedikit tidak beruntung namun
dari wajah-wajah merepan dan kepolosan mereka saya belajar beberapa hal untuk
peduli dan berjuang ditengah keterbatasan yang ada. entah kekuatan dari mana,
mereka bisa melalui kehidupan mereka yang sederhana
dengan sedikit rasa empati
acarapun dimulai dengan panduan dari teman saya, kegiatan dilakukan dengan
menyerahkan sumbangan dari seluruh pegawai KPP Pratama poso berupa sembako,
pakaian layak pakai dan uang tunai, acara ini tidak resmi sehingga penyerahan
pun adalah bentuk simbolisasi penyerahan bantuan dari kantor kami. selanjutnya
kami diajak berkeliling melihat kondisi panti asuhan tempat anak-anak itu
tinggal. bangunan panti terdiri dari dua banguan yang satu sudh tampak lama dengan
dinding papan dan lantai semen sedangkan yang satu tampak baru namun karena
sederhana jadi terlihat bangunan yang sederhana tanpa pemeliharaan dan cukup
mengagetkan juga, mereka tidur di beberapa ruangan yang diatur sedemikian rumah
layaknya barak bahkan terlihat gudang yang sebenarnya tidak layak dijadikan
ruang tidur banyak coretan yang terdapat beberapa tempat tidur bertingkat yang
benar-benar sederhana, tanpa lampu, tanpa lemari, tanpa meja, tanpa perabot
lainnya dan mungkin benar-benar hanya digunakan untuk tidur. namun jikalau
diteliti lebih lagi tempat tidur mereka sudah cukup usang, seprei dan selimut
yang usang dan terlihat benar-benar sederhana hanya ada bantal kepala tipis
namun bisa dibayangkan mereka hidup dengan keadann seperti itu dibandingkan
dengan kehidupan saya sekarang ataupun seumuran dengan mereka.
dengan melihat potret kehidupan
anak-nak panti lagi-lagi membuat saya belajar untuk tetap bersyukur dengan apa
yang saya punya sekarang dengan tidak melupakan kewajiban saya untuk peduli terhadap
sesama, mereka adalah orang-orang terlantar itu yang membuat terkadang hati
saya terharu, namun mereka kuat mungkin karena lagu yang mereka tampilkan untuk
kami.
saya benar-benar tersentuh, namun
terkadang saya berpikir kalo saya tidak bisa berbuat banyak dalam mengambil
pelayanan untuk mereka, namun saya hanya bisa berdoa biarlah, ditengah
keterbatasan dan keadaan mereka Tuhan Yesus selalu mencukupkan kebutuhan mereka
dan mewujudkan cita-cita, mimpi dan harapan mereka dan semoga Tuhan
mendengarkan doa saya. ini pengalaman pertama yang bisa saya share.